Senin, 06 Juni 2011

Kisah Nyata " Aku ingin tidur ditemani ibu "

Tiduri Aku…Ibu!!! (Kisah Nyata?)

           Sebagai seorang wanita yang cantik, Dina memiliki hampir segala yang diimpikan kaum wanita. Parasnya ayu, manies dan selalu enak dipandang. Bentuk hidung, mata, alis, bulu mata hingga ke garis pipi yang tertata indah bak bulu perindu diatas bintang timur diwaktu senja. Posturnya tubuhnya sangat ideal untuk seorang wanita. Kulitnya yang putih dan jenis rambutnya yang panjang hitam bergelombang menambah nilai keaggunannya. Kemolekan lekuk tubuhnya menyebabkan ia sering disebut wanita terseksi.
           Dina, seorang wanita karir pada salah satu perusahaan swasta besar di Ibukota, termasuk wanita yang cerdas. Ditunjang pendidikan formalnya yang merupakan alumni Pasca Sarjana Komunikasi Universitas ternama.
Loyalitas terhadap perusahaan tidak diragukan lagi, sehingga menjadikan dirinya sebagai salah satu ’maskot’ pegawai diperusahaannya. Tak heran bila karirnya bagai ’rising’ star. belum sepuluh tahun bekerja, dia sudah menduduki jabatan penting, setingkat Department Head (Kepala Bagian). Dikenal dekat dengan bawahan. Suppel dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan jajaran pimpinan. Tipikal Dina selalu menjadi bahan pembicaraan dikalangan pegawai, gunjingan hingga tentu saja ’fitnah’ dari orang-orang yang tidak menyukainya. Apalagi ketika terdengar kabar bahwa dia akan dipromosikan menjadi salah satu deputy kepala divisi.
”Ibu mau kemana….?” tanya Fitri, puteri bungsunya
”Ibu mau berangkat ke kantor nak…” jawab Dina, sambil merapihkan pakaiannya
”Kok masih gelap bu….bareng ayah gak bu…?” tanya Fitri lagi dengan bahasa anak yang agak cadel
”Ayah khan belum pulang nak. Masih di Bandung…” jawab dina, tanpa memalingkan wajah dari cermin hiasnya
Jam masih menunjukkan pk. 04.25 pagi. Hari masih gelap. Anak-anaknya masih terlelap, kecuali Fitri yang terbangun karena mendengar suara peralatan riasnya.
”Aku tidak boleh terlambat…aku harus tiba sebelum Bos dan Klienku datang..” pikir Dina dalam hati
”Bu, aku masih mau tidur….” kata Fitri
”Iyya nak….”

Dina mencium kening anak puteri satu-satunya itu. Dengan penuh kasih sayang dipeluknya erat sambil berkata pelan, ”Nanti sekolah sama si Mbok ya….sarapan disekolah juga gak apa-apa kok…Ibu harus berangkat pagi-pagi…”
”Ah, Ibu…kemarin sudah pegi pagi…kemarinnya lagi pagi, sekarang pagi lagi…” keluh Fitri, dengan menggeleng-gelengkan kepalanya

”Fitri, Ibu bekerja juga untuk Fitri. Untuk sekolah Fitri dan Adit…..untuk membelikan Fitri rumah-rumahan dan masak-masakan…” jawab Dina pelan
”Tapi Ibu selalu pulang malam. Fitri gak pernah tidur bareng Ibu. Makan sama si Mbok…sekolah juga sama si Mbok….” keluh Fitri lagi sambil menggulingkan tubuhnya.
”Fitri, Ibu mau berangkat…..kamu berangkat sama si Mbok ya…!” seru Dina dengan sedikit keras dan wajah agak memerah.

Dina segera keluar kamar. Dia memang tidur bersama anak puterinya yang masih berusia tiga tahun. Ketika akan membuka pintu kamar, Dina menyempatkan diri melihat raut wajahnya dicermin.
Terlihat jelas rona merah diwajahnya. Warna kulitnya yang putih menambah kejelasan ’rona merahnya’. Dina menghela nafas panjang, kemarahan sesaat telah merubah tutur bahasanya. Sudah merubah pula paras ayunya…
”Huh…Fitri selalu membuat aku marah….Fitri sering memperlambat jalanku ke kantor…” keluhnya sambil mengusap keringat didahinya.

”Ah sudah pk. 04.45…aku bisa terlambat …”
Dina mempercepat langkahnya. Sampai diteras rumah keraguan muncul dihatinya….Dia belum sempat bicara dengan Adit, anak sulungnya…
”Ah dia khan sudah tujuh tahun. Sudah lebih besar. Dia pasti ngerti lah…”
Presentasi mengenai pengembangan perusahaan, khususnya bidang komunikasi, kemitraan dan pemasaran yang dipaparkan Dina memdapatkan sambutan luar biasa dari Stake Holder (Pemegang Saham, Komisaris, Jajaran Direksi dan Mitra Kerja). Sambutan itu ditandai dengan tepuk tangan meriah sambil berdiri dan ucapan selamat yang seolah tak putus.

Senyum sumringah tersembul dari wajah Dina. Perasaan puas memenuhi rongga hatinya. Dia menghela nafas panjang. Memejamkan mata sesaat….”Akhirnya aku berhasil….”
Untung aku bisa mempersiapkan diri dengan baik. Untung juga aku tiba lebih awal sehingga bisa mengkondisikan semuanya…….
”Dina selamat ya….tidak sia-sia kami menempatkan kamu sebagai Dept Head Promosi & Kemitraan…..” kata seorang Direksi sambil menjabat erat tangan Dina.
Jabatan tangan yang terasa ’lain’. Terasa ada getaran ’hangat’ yang menjalar melalui jari-jari terus hingga pangkal tangan, dan meluncur deras dihati. Jantung berdegup kencang…entah perasaan apa itu. Yang jelas perasaan itu membuatnya pikirannya ’kacau’, hatinya diliputi oleh suatu misteri..entah misteri apa
”Dina, kerja kamu luar biasa…..masih muda, cantik, jenius….tak salah jika Perusahaan memberimu posisi tsb…..” kata seorang Komisaris.

Pujian komisaris menambah kencang degup jantungnya…seolah darah berhenti mengalir. Seolah kaki sulit untuk digerakkan. Dengan menghirup nafas pelan, Dina membalas pujian tsb
”Terima kasih Pak..terima kasih…semua berkat bantuan dan bimbingan Bapak…”
”Berapa usiamu sekarang… adakah 40…?” tanya Komisaris itu lagi
Dina tersipu malu…..rona merah kembali menghiasi wajahnya….
”Saya baru 34…. Pak…” jawab Dina sambil tertunduk malu
”Wow…Surprise…kita memiliki calon direksi termuda. Cantik, jenius dan ber-visi…semoga kamu sukses ya….”
Dina terkesima. Tak percaya. Calon direksi….? ah, gak mungkin… aku salah dengar….

Minggu, pk. 04.00 Dina terbangun.
Ohhhhh….lelah pikiran dan badannya membuatnya agak sedikit malas untuk bangun. Namun undangan stake holder untuk sekedar minum kopi pagi di Kafe Padang Golf mengharuskan dia untuk segera bergegas…..
”Ah….ngantuknya…..”
Dina kembali merahkan badannya….rasanya dia ingin meliburkan diri bersama anak-anaknya….terutama Fitri yang kemarin membuatnya sedikit marah….
Tapi…undangan Direksi dan Komisaris adalah sebuah ’Perintah’…laksana titah Raja yang harus dijalankan, meskipun hanya ajakan sambil lalu…
”Ahhhh…..”
Dina mulai menyiapkan diri. Mandi pagi dan sedikit bersolek….tampil agak cantik dan…hmmmm..seksi dikit rasanya tidak apa-apa. Toh akan bersantai bersama orang-orang penting ’penguasa’ kantor….’apalagi bila….bila ada yg tertarik padaku…’ pikirnya..
’ah pikiran ngelantur…..’ pikirnya lagi
”Ibuuuu….Tolong tiduri aku Bu….” seru Adit sambil berjalan pelan dan membawa bantal guling yang sarung entah kemana
”Adiiit….?” tanyanya heran
”Adiit….” seru Dina kembali. Heran, tidak biasanya Adit bangun pagi dan pindah ke kamarnya.
”Ibuuu…tolong tiduri aku bu…semalam aku gak bisa tidur…aku kepikiran Ayah….aku ingin bermain bersama Ayah….”
”Adit. Hari ini Ibu masuk kantor….Ibu akan bertemu Bos di kantor…” jawab Dina
”Ibuuu…tolong tiduri aku…aku ngantuk …pengen tidur bareng Ibu…” pinta Adit, kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Dina, Ibundanya…
Dina terdiam. Hatinya semakin membuncah….perasaan malas memenuhi undangan Direksi kembali muncul….tapi motivasi untuk memperlihatkan loyalitas demikian tinggi…dus, dia sudah berdandan seksi.
Diusap-usap perlahan kepala Adit. Rambutnya yang sedikit ikal bergelombang mirip seperti rambutnya. Bentuk wajahnya yang agak oval dan halus merujuk pada ayahnya…
”ahhh..aku jadi ingat Mas Darman. Wajah Adit mirip ayahnya….semalam dia memberi kabar kalau Meeting di bandung diperpanjang karena banyak Klien baru yang ikut datang….” bathin Dina dalam hati….seketika ia merasa bersalah dengan suaminya.
”Adiiit, Ibu harus pergi sayang…..Ibu harus masuk kantor…..”
”Tapi buu…” Adit tidak bisa meneruskan kalimatnya, karena Dina mengangkat kakinya perlahan, sehingga kepala Adit berpindah ke bagian pinggir tempat tidur.
Dina meneruskan riasannya dimuka cermin yang ada di sisi kanan tempat tidurnya. Bibirnya diolesi lipstick tipis warna merah muda, sesuai dengan pakaian yang dikenakannya. Pakaian terbaik yang dimilikinya, hadiah Ulang Tahun dari Mas Darman suami tercinta.
”Mas Darman pasti akan silau bila melihat aku sekarang. Pasti akan memujiku ’Cantiiik’..hehehe…sayang dandananku saat ini untuk orang lain….”
”Huk..huk..huk..” suara batuk kecil beriak keluar dari mulut Adit
”Adiit, kamu batuk. Jajan apa kamu kemarin” tanya Dina sambil terus memainkan penghalus bedak dipipinya
”Huk..huk..huk..” suara itu kembali terdengar
“Mboookkk….tolong ambilkan air putih hangat. Adit batuk nih” teriak Dina dari dalam kamarnya
Tepat pk. 05.00 Dina meluncur menuju Kafe Padang Golf. Perjalanan akan memakan waktu 30 menit. Cukuplah. Karena pertemuan dan sarapan kopi pagi baru akan dimulai pk. 06.00. Tapi biasanya banyak yang sudah datang dengan perlengkapan stick golf, termasuk pemilihan ’caddy’ pendamping permainan golfnya nanti.
—oooOooo—
Dina sangat menikmati suasana Kopi Paginya. Dia begitu cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tidak ada lagi perasaan canggung, malu dan minder bercengkerama dengan jajaran Direksi, Komisaris dan Pimpinan Unit Mitra Kerja. Apalagi dalam acara yang dikemas secara informal ini. Seolah ia sudah menjadi bagian dari mereka. Jajaran elit perusahaan.
”Penuhi jiwa ini dengan satu rindu…rindu untuk mendapatkan rahmat-Mu…meski tak layak ku harap debu Cinta-MU” ringtone HP Dina berbunyi….
”Maaf Pak,,,,,,,” Dina tak sanggup meneruskan kata-katanya untuk meminta ijin mengangkat Hpnya
”Silakan ..silakan….ini suasana santai kok” jawab salah seorang Direksi
”Permisi Pak”
”Meski begitu ku akan bersimpuh… Penuhi jiwa ini dengan satu rindu…rindu untuk mendapatkan rahmat-Mu….” ringtone itu terus berbunyi…
Ditempat yang agak jauh dari kerumunan orang Dina mengangkat Hpnya…
”Hallo….” sapanya
”Bu…kamu ada dimana sekarang….?” tanya suara disana dengan lembut
”Sedang bersama Direksi dan komisaris di kantor.. Yahas…” jawab Dina
Ohhh,…ternyata dari mas Darman, suaminya. Dina terbiasa memanggilnya Ayah, menyesuaikan diri dengan panggilan anak-anaknya
”Loch emangnya masuk… ?” tanya Mas Darman lagi
”Iyya Yah…”
”kapan pulangnya…Adit sakit di rumah kata si Mbok…”
”nanti siang…..atau mungkin juga sore…”
”Yaa sudah…biar Ayah saja yang pulang segera”
—oooOooo—
Pk. 15.30 Dina kembali kerumahnya. Sarapan Kopi Pagi di kafe Padang Golf ternyata diteruskan dengan acara ramah tamah dan meeting informal dengan Mitra Kerja dan Klien. Beberapa Kontrak Kerja ’deal’ setengah kamar dalam ramah tamah itu. Dina baru mengetahui kalau banyak ’deal’ ’deal’ kontrak kerja yang putus di Kafe, Padang Golf serta jamuan makan. Mungkin karena lebih santai dan informal….pikirnya, sehingga lebih mudah untuk bicara dari hati ke hati
Tiba di ujung jalan pemukiman, Dina melihat banyak orang berduyun menuju satu rumah dengan membawa nampan, rantang dan gelas-gelas kecil.
”Ada apa ini…?” tanya Dina dalam hati
Ada bendera kuning terikat di atas tiang listrik tepi jalan…
”Ohh ada yang meninggal….”
Dina mempercepat langkahnya. Ia juga ingin melayat. Ia tak ingin juga tertinggal dalam urusan sosial di lingkungannya….
Tak berapa lama Dina tersentak. Kakinya kaku tak bisa digerakkan….dia melihat banyak orang berkerumun dipekarangan rumahnya. Kebanyakan ibu-ibu dan wanita yang mengenakan pakaian berwarna gelap dan berkerudung. Bapak-bapak ada di ruang tengah…
”ohh…apakah…apakah…..”
”Tidaaaakkkkkkkkk”
Dina mencoba untuk berlari. Namun kakinya semakin sulit bergerak.
Air mata Dina deras mengalir ketiak ia melihat seorang bapak berpeci hitam dan berpakaian muslim putih sedang melantunkan ayat-ayat Qur’an. Dari suaranya tersendat terlihat jelas bahwa Bapak itu menahan tangis. Kadang sesegukan sesekali menghambat laju bacaan Qur’annya..
”Mas Darman…..Ayahhhhhh” seru Dina setengah berteriak
“Ayah siapa yang meninggal Yah….?” tanya Dina kepada Bapak yang sedang mengaji tadi
”Ayah..siapa yah….?” tanyanya lagi
Bapak tadi tidak menjawab. Telunjuk jarinya mengisyaratkan bahwa Dina bisa membuka kain kafan yang belum tertutup
Dengan sedikit merangkak, Dina berjalan tersendat, dan membuka kain kafan penutup wajah si mayit.
”Yaa Allah…Aadiiitttt” Dina langsung memeluk tubuh jenazah itu
”Maafkan Ibu Nak….maafkan Ibu nak…….” teriak Dina keras, membuat seisi rumah menoleh kepadanya. Bahkan beberapa orang yang berada di luar juga berlari kearah rumah
”Adddiiiiittttt….Sini nak…Ibu akan tiduri kamu…Ibu akan tidur bersamamu Nak…..”
”Addiiittttt bangun nak..Ibu sudah pulang…Ibu sudah pulang nak….”
”Ibu ingin tidur bersama mu….”

Dina meraung keras seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya….air matanya mengalir deras. Tak kuasa menahan sedih. Rasanya ingin sekali ia menggoyang-goyangkan tubuh kaku itu agar kembali bergerak….namun Mas Darman segera merangkulnya. Memeluknya. Dan mencium keningnya…
”Bu….ini salah kita..salah Ayah….Ayah terlalu sering meninggalkan keluarga..”
”Bukan Yah…ini salah Ibu…tadi pagi Adit minta ditemani tidur, tapi Ibu tolak…”
”Ya sudahlah…ini salah kita semua. Adit terkena paru-paru basah akut. Dan terlambat ditolong…..”

Anak, isteri, suami dan keluarga adalah perhiasan dunia. Perhiasan yang paling indah adalah istri yang sholeh (Amar’atush-Sholihah), suami yang adil (’imamun ’adilun) dan anak-anak yang mendoakan orang tuanya (awaladdun sholihin yad’ulah)

Sabtu, 04 Juni 2011

Akper Kesdam II/Sriwijaya menerima mahasiswa baru TA.2011/2012


A.   Latar Belakang
      Akademi keperawatan Kesdam II/Swj adalah lembaga pendidikan yang Integral dari pendidikan nasional yang turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan salah satu subsistem dalam pengembangan tenaga kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dimana peran penting dalam upaya menghasilkan calon tenaga kesehatan yang handal dan berkualitas sekaligus merupakan bagian dari upaya pembangunan nasional berwawasan kesehatan.  Berada di jantung kota Palembang di depan Benterng kuto Besak yang menjadi kebanggaan masyarakat kota Palembang selalu berusaha  menyiapkan dan menghasilakan lulusan yang lebih baik dalam hal kualitas intelektual, keterampilan teknis perawatan serta sikap dan moral. Untuk itu Akper Kesdam II/Swj akan membuka pendaftaran mahasiswa baru program regular D.III Keperawatan TA. 2011/2012.

B.   Visi
       " Menjadi institusi pendidikan keperawatan yang mampu menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki kualitas. Professional dan dapat bersaing dalam menghadapi globalisasi dan kemajuan teknologi. "

C.   Sistem Pendidikan
       Kurikulum Nasional berbasis Kompetensi Depkes RI Thn 2006 lama studi 6 Smt,114 SKS ( 96 SKS inti, 18 SKS muatan lokal) .Gelar yang diberikan adlh AMKp (Ahli Madya Keperawatan).

D.   Fasilitas
       *  Asrama Putra/Putri
       *  Ruang kuliah 6 Kelas dilengkapi  LCD, OHP &Laptop tiap kelas
       *  Ruang Pustaka , Laboratorium Komputer , Lab. Bahasa   
       *  Lab Klinik Keperawatan (Bedah, Anak, Jiwa, Komunitas, Maternitas, KDM, Mikrobiologi)
       *  Ruang Makan, Ruang Seminar, Ruang Rapat, Warnet

E.    Lahan Praktek
       *  Rumah Sakit TK.II.Dr.AK.Gani
       *  Rumah Sakit dr. Ernaldi Bahar Palembang
       *  Rumah Sakit Tk.IV Baturaja
       *  Rumah Sakit Tk.IV Lahat
       *  Puskesmas , Bidan Swasta , Klinik Bersalin
       *  Panti sosial ,Panti Jompo ,daerah Binaan
       *  YPAC, PAUD, Taman Kanak – Kanak

F.   Kegiatan Ekstra Kurikuler
       *  Pembinaan Mental setiap malam Jum’at
       *  Kegiatan Kesenian setiap malam minggu & Senin ( Tari, Paduan Suara, Band, Saropal Anam)
       *  Beladiri Taekwondo

H.  Pendaftaran
     Pendaftaran mahasiswa baru Mei - 5 Juli 2011 di Kampus Akper Kesdam II/Sriwijaya  Palembang
     Jl.SM.Badaruddin II No.1 Depan Benteng Kuto BesakPalembang, 30132  Telp. 0711 - 368191,
     Email : Akper_Kesdam2@yahoo.com
       Ujian
Seleksi ujian tulis akan dilaksanakan pada :
• Hari  : Kamis
• Tanggal : 7 Juli 2011
• Pukul  : 08.00 – 11.00
• Tempat : Kampus Akper Kesdam II/Swj
• Materi  : Matematika ,Bahasa Inggris, IPA (Biologi, fisika, Kimia)
J. Persyaratan Umum
  Pria / Wanita WNI.
  Lulusan SMA  A.1 & A.2 / SMU,  Madrasyah Aliyah, SPK / SMK Program Studi Keperawatan / Lulusan SPK.
  Umur maximal 24 tahun
  Tinggi badan minimal   : 
- Laki – laki : 155 cm
- Perempuan : 150 cm 
  Foto copy Ijazah/STTB yang telah dilegalisir,/Surat Tanda Kelulusan yang telah dilegalisir.
  Pas foto hitam putih terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 5 lembar
  Tidak buta warna ( parsial dan total )
K. Biaya
No Kegiatan Jumlah (Rp)
1 Pendaftaran 200.000
2 Pemeriksaan Kesehatan  150.000 *)
3 Masuk Asrama , meliputi : 17.000.000
   Uang Pembangunan
  Uang PKK /Ospek
  Uang semester  1
  Uang makan 1 bulan
  Uang asrama 1 bulan
  Uang kesehatan 1 bulan
  Pakaian 8 stell
  Sepatu 3 pasang
  Lemari Pakaian
  Kasur,Bantal
  Perlengkapan asrama Lainnya

Minggu, 29 Mei 2011

Hypnocaring Sebagai Asuhan Modalitas Keperawatan

Keperawatan, merupakan suatu ilmu dan seni untuk mengembalikan fungsi normal tubuh dengan batuan asuhan keperawatan. Keperawatan adalah suatu bentuk profesi yang ditujukan pada manusia sebagai klien/pasien. Keprofesian keperawatan menggunakan proses yang sistematis dalam memberikan asuhan dan secara humanistic, altruistic, holistic, interpersonal, sehingga tercapai suatu tingkat kepuasan tertentu, sebagaimana yang telah disepakati. Orientasi keperawatan adalah membantu ketercapaian kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam bentuk praktik keperawatan.
Kasus-kasus yang sering terjadi di masyarakat dan bisa di berikan asuhan keperawatan mandiri oleh perawat, seperti, hypertension, diabetes mellitus, hyper cholesterol, hyper uric acid, hyper triglyceride, obesities, depression, migraine, phobia, anxieties, hysteria, kesurupan,  gangguan perilaku seperti alcoholism, smoker, bulimia, sleepless, malas tidak bergairah, semangat belajar rendah, kurang percaya diri dan lain-lain.
Melihat kondisi kesehatan di Indonesia, keperawatan tidak harus terfokus pada pelayanan di rumah sakit, tetapi lebih pada upaya mencegah untuk terjadi kesakitan yang lebih parah dan segera menuntaskan sampai akar permasalahan yang ada. Ini sangat beralasan, karena biaya perumah sakitan sangat tinggi, bahkan tidak terjangkau masyarakat, sehingga Negara harus memberikan subsidi trilyunan rupiah.
Untuk itu keperawatan yang tergolong bentuk pelayanan professional termuda di Indonesia, sudah sepantasnya mengambil bagian menuntaskan permasalahan kesehatan di Indonesia dan atau bahkan mendunia. Dalam hal ini mari kita bahas tentang apa hypnosis dan hypnocaring sebagai upaya modalitas keperawatan dalam menyelesaikan masalah kesehatan tersebut.
Maka dari itu senat Akper Kesdam II/SWJ mengadakan seminar Hypnotherapi pada tanggal 9 april 2011. Agar para perawat dapat menerapkan hypnoterapi pada proses penyembuhan pasien.

PELATIHAN CLINICAL INSTRUCTOR (CI)

Sebanyak 35 orang perawat dan bidan yang tersebar di rumah sakit dan puskesmas di Sumatera bagian Selatan mengikuti pelatihan Clinical Intructor (CI) yang dilakukan oleh Akper Kesdam II/SWJ mulai tanggal 9 hingga 13 Mei 2011.
            Kegiatan pelatihan ini akan tetap berlanjut pada tingkatan berikutnya. Hal ini dikarenakan antusias pendaftar yang melebihi kuota. Peserta Pelatihan ini dibatasi 35 orang akan tetapi mereka yang mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan ini mencapai 50 orang, jadi kemungkinan diadakan angkatan kedua.
            Ke 35 perserta yang mengikuti pelatihan CI ini adalah perawat dan bidan. Perawat dan bidan ini nantinya akan menerima teknik  dan metode menjadi pembimbing bagi adik-adiknya atau calon perawat. Mereka ada yang berasal dari rumah sakit ada pula dari puskesmas dan tersebar di beberapa tempat mulai dari dalam kota Palembang, kabupaten seperti Muara enim, Banyuasin, Lampung dan Jambi.
            Perawat dan bidan yang mengikuti pelatihan ini, tidak terfokus pada satu titik seperti di kota Palembang, dimana potensi Mahasiswa Akper Kesdam II/Swj praktik atau bekerja. Pelatihan CI ini adalah hasil kerjasama Akper Kesdam II/Swj, RS.Dr. A.K Gani, dan pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC) Jakarta.
            Diadakannya kegiatan ini dikarenakan selama ini masih dirasakan adanya perbedaan persepsi antara pembimbing dari institusi pendidikan dan pembimbing dari lahan praktik. Kualitas dan kuantitas pembimbing masih belum memadai sertanya bentambahnya institusi pendidikan yang memerlukan bimbingan dan lahan praktik.
            Kendala tersebut akan mempengaruhi proses pembelanjaran yang hasilnya menjadi kurang optimal dan pada akhirnya menghasilkan lulusan yang kurang mampu memasuki dunia kerja.

LOMBA CERDAS CERMAT ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi makhluk hidup. Sedangkan fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Singkatnya, fisiologi adalah pengetahuan tentang fungsi normal makhluk hidup.
Seorang perawat bertugas merawat pasien yang dalam keadaan sakit. Bagian tubuh yang sakit ini mendorong atau mewajibkan perawat harus mengenal lebih detail lagi anatomi dan fisologi manusia.
            Mengenal anatomi dan fisiolgi manusia bagi perawat adalah pengetahuan dasar yang harus dikuasia oleh seorang calon perawat. Oleh sebab itulah seorang perawat diwajibkan mengenal anatomi lebih dalam dibandingkan orang awam.
            Anatomi manusia dan fisiologi dipelajari setiap akademi keperawatan yang ada. Mempelajari anatomi manusia berserta fungsinya oleh setiap akademi keperawatan karena hampir setiap institusi memandang masalah anatomi dan fisiologi manusia merupakan dasar dari masalah kesehatan yang diderita pasien di rumah sakit.
            Untuk itulah, guna menginggatkan kembali dan lebih memperdalam pengetahuan para calon perawat, Akper Kesdam II/SWJ melakukan lomba cerdas cermat anatomi dan fisiologi manusia. Perlombaan ini diadakan dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2011.
Pada lomba ini, terdapat 75 orang calon perawat yang mengikuti perlombaan ini. Meraka berasal dari 11 institusi yang ada di Kota Palembang. Dalam perlombaan cerdas cermat anatomi dan fisiologi ini diharapkan selain meningkatkan kompetensi calon perawat, juga akan memperkuat silahturahmi antara calon perawat.         
Para pemenang pada perlombaan cerdas cermat ini akan mendapatkan piagam, tropi dan hadiah berupa uang tunai. Hadiah tersebut diberikan agar para calon perawat bisa termotivasi untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami anatomi dan fisiologi manusia dalam menangani pasien di rumah sakit.